Total Tayangan Halaman

Selasa, 15 Desember 2015

RAMUAN TRADISIONAL PENYUBUR KANDUNGAN

Anak adalah Anugerah dari Tuhan yang sangat didambakan bagi yang sudah berkeluarga. Pun demikian dengan saya. 5 tahun sudah membina rumah tangga, namun tanda-tanda kehadiran buah hati belum kunjung tiba.  Berbagai cara telah kami tempuh, mulai dari dokter spesialis kandungan sampai dengan dukun beranak, mulai obat yang harganya berjuta2 sampai air putih yang telah ditiup do'a2, namun belum berhasil. Sampai pada akhirnya dua bulan yang lalu Ibu saya memberikan resep sederhana yang kemudian saya coba bersama suami, dan Alhamdulillah akhirnya tanda garis dua pada tes pack pun muncul.

Memang tiap orang berbeda kasus, berbeda pula jalan yang ditempuh. Saya sudah pernah mencoba minum air rebusan kacang hijau yang didih pertama selama 3 bulan berturut2, namun cara yang berhasil pada teman saya, justru gagal bereaksi terhadap saya.  Resep yang saya berikan ini telah berhasil kepada beberapa orang sebelum saya dan alhamdulillah cocok dengan saya walaupun pada awalnya saya "underestimate" dan tidak mau mencoba padahal resep ini sudah berkali2 dianjurkan, dan semoga cocok dengan kawan2 lain yang belum memiliki keturunan. Tiga hal yang pasti adalah ikhtiar, doa dan akhirnya tawakal.

Resep sederhana yang telah saya coba adalah  ( di kampung halaman saya di Bima NTB ramuan ini lebih dikenal dengan nama "Lo'i Pakombo" )  :
1. Sebelumnya rencanakan dahulu bersama suami, kira2 dalam bulan tersebut hendak berapa kali campur? Misalnya direncanakan hendak 7 kali campur. Maka harus komitmen bersama suami benar2 7 kali.
2. Perhatikan tanggal campur tersebut hendaknya berada pada tanggal2 di antara sepekan sebelum dan setelah hari ke 14 dihitung dari hari pertama haid (termasuk tanggal ke 14 hari karena itu masa ovulasi wanita). Misal, tanggal hari pertama datang bulan adalah tanggal 3, maka tanggal untuk kita rencanakan campur bersama suami adalah yang utama hari ke 14, yaitu tanggal 17. Kemudian 3 hari berikutnya berada pada tanggal2 sepekan sebelum tanggal 17 dan 3 hari berikut berada pada tanggal2 sepekan sesudah tanggal 17 dengan jarak selang satu hari. Jadi total tanggal rencana campur dengan suami apabila 7 kali adalah 11,13,15,17,19,21 dan 23.  Maksud selang sehari agar sperma juga bisa matang. Tanggal tersebut dianjurkan untuk ditaati. Tanggal2 selebihnya untuk beristirahat membiarkan pertemuan terjadi dalam rahim dan untuk membantu zigot tetap bertahan pada rahim2 yang kurang kuat.
3. Pada tanggal2 campur tersebut meminum ramuan sbb :
Perempuan : 7 atau 5 ruas temu giring dibersihkan. Kemudian  ambil 1/6 bagian kelapa tua, keduanya diparut. Peras parutan tersebut dengan air panas/hangat sampai mencapai kira2 satu gelas belimbing. Tambahkan 1  kuning telur ayam kampung mentah dan sedikit gula. Diminum pagi hari pada tanggal rencana campur dengan suami. Bila 7 kali berarti 7 kali juga meminum ramuan ini.
Laki-laki : 1  kuning telur ayam kampung mentah dicampur dengan 7 butir merica yang telah ditumbuk halus. Apabila ingin ditambahkan madu dipersilahkan, bila tidak pun tidak mengapa. Juga diminum pada pagi hari bersamaan dengan istri yang meminum ramuannya.
4. Bagi yang muslim, sebelum minum dianjurkan untuk membaca niat, syahadat, shalawat nabi dan  basmallah.
5. Sebagai catatan, ramuan yang diminum oleh bagian perempuan di atas juga bagus diminum oleh anak2 gadis satu bulan sekali krn membantu rahim tetap sehat, datang bulannya lancar dan tidak sakit.

Demikian resep tradisional yang pernah saya terapkan bersama suami selama 2 bulan dan Alhamdulillah berhasil. Tentunya tidak lupa dibarengi makan makanan sehat bergizi serta  berdoa kepada Tuhan karena bagaimanapun seorang anak itu merupakan anugerah yang akan diberikan pada orang2 yang dikehendaki-Nya. Jangan putus asa ya kawan... insyaAllah, semoga kawan2 semua dapat segera mendapatkan kebahagiaan seperti saya. Aamiinn ya rabbal 'aalamiinn.

8 komentar:

  1. Balasan
    1. Iya pak.. resep nenek moyang pak 😄😄😄

      Hapus
  2. Maaf pak sy diberi tau disuruh minum ni jg tp unk membelinya jauh dri bima sedangkan sy didepok,katanya bahanya banyak dan macam2 banyak rempah...temu lawak,kunyit,temu putih,dll
    Tp ni diatas kok cm temu giring n kelapa?maaf hny bertanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya bantu belikan... di bima banyak. Harganya 12rb botol 200ml kalau mau

      Hapus
  3. Maaf pak sy diberi tau disuruh minum ni jg tp unk membelinya jauh dri bima sedangkan sy didepok,katanya bahanya banyak dan macam2 banyak rempah...temu lawak,kunyit,temu putih,dll
    Tp ni diatas kok cm temu giring n kelapa?maaf hny bertanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ini ramuan dari keluarga ibu saya turun temurun. Sya kurang tau kalau cara yang lain. Memang di Bima banyak macamnya dan orang2 sebutnya jg lo'i pakombo. Tapi kalau lo'i pakombo yang kmaren dibuatkan oleh ibu saya ya seperti yanh sya sebutkan diatas.

      Hapus
  4. Maaf mau tnya ta,,temu giring itu kampuja ya dalam bahasa bimanya??

    BalasHapus